Telat Haid Tapi Negatif?Ini Penyebab Dan Solusinya!

Telat Haid Tapi Negatif


Telat haid tapi negatif - Seperti yang sudah saya jelaskan di artikel ciri - ciri kehamilan awal yang sering disalah artikan, bahwa telat haid bukan tanda dari awal kehamilan. Dan yang menjadi masalah di lingkungan kita adalah, bagaimana jika saya telat haid,namun hasil test pack tetap negatif?


Kondisi ini jelas sudah membuat banyak pasangan bingung,stres dan patah semangat sebagai pejuang garis dua. Soalnya saya juga pernah mengalami hal itu, saya tahu rasanya.Lalu apakah yang salah dengan tubuh kita, hingga kita mengalami hal tersebut?


Tenang! Di artikel inilah kamu akan mendapatkan solusi penyebab telat haid padahal gak positif hamil. Dengan tujuan kamu bisa segera memperbaiki siklus haid kembali normal.


Penyebab Dan Solusi Telat Haid


  1. Perempuan Yang Terlalu Sering Stres

Sebagai perempuan yang memiliki perasaan lebih sensitif, tentu ini akan menjadi kabar buruk bagi mereka. Sebab saat tubuh mengalami tekanan emosional atau stres berat, tubuh akan lebih banyak memproduksi hormon kortisol.


Hormon kortisol adalah hormon yang bisa mengganggu keseimbangan hormon reproduksi seperti estrogen dan progesteron. Sehingga berdampak pada siklus haid yang tidak teratur.

American Psychological Association juga menjelaskan bahwa stres kronis dapat menyebabkan gangguan pada siklus ovulasi dan dapat memperpanjang siklus menstruasi.


Maka solusinya adalah : 

  • Lakukan aktivitas seperti olahraga ringan, meditasi dan yoga agar lebih rileks.

  • Pastikan tidur berkualitas dan cukup.

  • Perbanyak aktivitas yang bisa bikin pikiran dan hati senang.


  1. Perempuan Mengalami Perubahan Berat Badan

Yang saya maksud ini perubahan berat badan secara drastis ya. Dan ini juga bisa menjadi salah satu faktor kamu mengalami telat haid. Sebab bisa mempengaruhi keseimbangan hormon tubuh.


Harvard Medical School, wanita yang memiliki berat badan rendah atau mengalami penurunan berat badan secara drastis berisiko mengalami amenore (tidak haid). Sebab tubuh tidak memproduksi hormon estrogen yang cukup. Dan sebaliknya kelebihan berat badan juga dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon yang dapat mengganggu ovulasi.


Solusi yang bisa kamu lakukan : 

  • Terapkan pola makan yang sehat dan seimbang.

  • Jangan pernah melakukan diet extreme, sehingga tubuh kekurangan nutrisi.

  • Terapkan pola hidup sehat seperti olahraga teratur.


  1. Mengidap Penyakit Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS)

PCOS adalah gangguan hormon yang dapat menyebabkan ovarium menghasilkan lebih banyak hormon androgen (hormon pria). Sehingga siklus haid bisa lebih panjang atau tidak teratur.


Menurut Mayo Clinic, penderita PCOS dialami pada 10% wanita pada usia subur dan sering ditandai dengan siklus haid yang tidak teratur, pertumbuhan rambut yang sangat lebat dan muncul jerawat berlebihan juga.


Maka solusinya : 

  • Pergi ke dokter diagnosis yang tepat,

  • Perbaiki pola makan, terutama kurangi konsumsi gula dan karbohidrat sederhana.

  • Bisa juga menggunakan obat resep seperti pil KB untuk mengatur siklus haid.


  1. Gangguan Tiroid

Kamu tahu tiroid? Jika belum, tiroid adalah kelenjar yang letaknya berada di tenggorokan. Nah, apabila tiroid terlalu aktif atau kurang aktif bisa mempengaruhi metabolisme tubuh, termasuk siklus haid perempuan.


Berdasarkan penelitian medis dari National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases, wanita dengan gangguan tiroid sering mengalami siklus haid yang tidak teratur atau telat haid. Ini disertai dengan gejala lain seperti mudah lelah, perubahan berat badan dan rambut rontok.


Lalu solusinya : 

  • Segera periksa dengan melakukan tes darah.

  • Konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan resep obat yang sesuai.



  1. Bisa Jadi Efek Samping Penggunaan Alat Kontrasepsi

Ini sering terjadi ketika ibu - ibu baru saja berhenti menggunakan pil KB atau alat kontrasepsi hormonal lainya. Sehingga tubuh butuh waktu untuk menyesuaikan kembali siklus haidnya.

Menurut Planned Parenthood, banyak wanita mengalami keterlambatan haid setelah berhenti menggunakan alat kontrasepsi hormonal. Sehingga tubuh memerlukan waktu beberapa bulan agar siklus haid normal kembali.


  1. Perimenopause Dini

Kalimat ini mungkin juga masih asing ditelinga kalian kan. Perimenopause merupakan masa transisi sebelum menopause yang bisa terjadi lebih awal dari yang seharusnya, biasanya sebelum usia 40 tahun.


Menurut penelitian dari Johns Hopkins Medicine, wanita yang mengalami perimenopause dini mungkin mengalami siklus haid yang tidak teratur, berkeringat di malam hari dan perusahaan suasana hati secara tiba - tiba.


Untuk solusinya, segera konsultasikan ke dokter spesialis dan perbaiki gaya hidup dengan pola makan sehat dan olahraga secara rutin.


  1. Kesalahan Dalam Penggunaan Test Pack

Yang terakhir ini mungkin juga paling sering dilakukan oleh para pejuang garis dua. Baru telat 1 minggu atau beberapa hari tapi sudah buru - buru test pack. Padahal jika ini dilakukan bisa memberikan hasil negatif palsu.


Menurut penelitian Cleveland Clinic, test pack paling akurat dilakukan setelah telat haid minimal 7 - 10 hari. Maka solusinya gunakan test pack di pagi hari, saat bagun tidur. Sebab warna urine lebih pekat. Kemudian ulangi test pack beberapa kali jika belum haid. Jika hasilnya tetap negatif dan tidak kunjung haid, segera konsultasi ke dokter.


Sampai di sini kita dapat menarik kesimpulan untuk artikel telat haid tetapi negatif. Ada beberapa alasan kenapa kasus ini banyak terjadi, seperti stres, perubahan berat badan, gangguan hormon dan efek penggunaan alat kontrasepsi.


Maka untuk mengatasinya, kamu wajib belajar dan cari tahu penyebab dan menentukan langkah tepat untuk menangani masalah ini. Jika masih ragu atau masalah tak kunjung selesai atau tak kunjung menemukan jalan terang segera ke dokter aja ya.


No comments:

Post a Comment

Pentingya Hormon HCG Untuk Kehamilan Dan Program Hamil

Pentingnya hormon HCG untuk kehamilan - Saat program hamil atau sudah hamil kita dituntut untuk belajar banyak hal mengenai kehamilan. Sepe...