Jangan pernah ganggu kebahagiaan orang yang sedang hamil. Sebab seorang seorang perempuan yang hamil itu harus senang terus dan gak boleh stres. Dan jangan pernah menakut - nakuti bumil dengan mitos - mitos yang mungkin gak jelas, dan bisa membuat pikiran atau khawatir.
Maka dari itu, artikel ini akan membahas mitos vs fakta seputar kehamilan berdasarkan penelitian medis dan pendapat dokter terkenal. Jadi mari kita buktikan apakah mitos - mitos seputar kehamilan itu benar. Yuk, simak penjelasanya.
Mitos Dan Fakta Seputar Kehamilan
Hidup di negara Indonesia yang penuh dengan budaya tradisi memang menyenangkan. Unik rasanya, karena kita hidup penuh dengan tradisi atau kebiasaan baik dari nenek moyang yang sampai saat ini masih terjaga keaslianya.
Namun, seiring berjalanya waktu, ada beberapa tradisi yang mulai diragukan. Sehingga tradisi tersebut hilang. Sebab tidak ada bukti secara ilmiah, alias mitos. Nah berikut ini ada beberapa mitos dan fakta berdasarkan medis :
Bentuk Perut Menentukan Jenis Kelamin Bayi
Telah beredar mitos kalau bentuk perut ibu saat mengandung menentukan jenis kelamin bayi. Mitosnya gini, jika perut ibu hamil cenderung runcing, maka bayinya laki - laki. Dan jika perut lebih besar atau lebar, maka bayinya perempuan.
Padahal faktanya, tidak ada bukti secara medis soal teori ini. Berdasarkan penelitian secara ilmiah, bentuk perut lebih dipengaruhi oleh posisi janin, bentuk tubuh ibu dan jumlah kehamilan sebelumnya. Dan cara paling akurat untuk mengetahui jenis kelamin bayi adalah menggunakan USG.
American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), telah meneliti USG memiliki tingkat akurasi sekitar 95-99% dalam menentukan jenis kelamin bayi. Jika dilakukan pada usia kehamilan yang tepat.
Ibu - Ibu Hamil Tidak Boleh Minum Kopi
Mitos yang kedua soal kopi. Apa salah kopi sehingga tidak boleh dikonsumsi oleh ibu hamil? Mitosnya, kafein didalam kopi bisa membahayakan janin, sehingga ibu hamil harus menghindari kopi.
Faktanya ibu hamil masih boleh loh minum kopi, tapi gak boleh berlebihan atau tetap konsumsi kopi dengan jumlah terbatas. Menurut penelitian medis dari Mayo Clinic, konsumsi kafein di bawah 200 mg per hari (sekitar satu cangkir kopi) masih aman untuk janin dan ibu. Dan tidak akan menyebabkan keguguran atau cacat janin.
Katanya Ibu Hamil Harus Makan Untuk Dua Orang
Intinya mitos ini mengharuskan sang ibu makan lebih banyak, karena harus memberi makan bayi di dalam kandungan juga. Padahal faktanya bumil bisa mengatasi mitos ini dengan cara meningkatkan kualitas makanan saja, gak perlu prosinya.
Menurut National health Service (NHS), ibu hamil sebenarnya hanya memerlukan tambahan sekitar 300-500 kata kalori per hari pada waktu trimester kedua dan ketiga. Bukan malah menambah porsi dua kali lipat.
Maka yang harus diperhatikan adalah memperbaiki menu pola makan. Seperti makan - makanan yang mengandung protein, lemak sehat, serat dan vitamin yang cukup.
Larangan Berhubungan Intim Saat Hamil
Mitos ini mungkin ngeri juga kalau benar, sebab bisa menyebabkan keguguran. lalu apakah mitos ini benar begitu? Faktanya jika hamil dalam kondisi sehat, maka berhubungan badan saat hamil tidak menjadi masalah atau tidak berbahaya. Dan aktivitas hubungan tidak akan melukai janin, sebab janin terlindung oleh kantung ketuban dan otot rahim.
Berdasarkan penelitian medis dari American Pregnancy Association, selama tidak ada resiko medis seperti plasenta previa atau ancaman persalinan prematur, hubungan intim aman dilakukan, tapi tidak boleh kasar.
Baca Juga : Mitos - Mitos Seputar Kehamilan Di Tanah Jawa
Larangan Mengangkat Tangan Di Atas Kepala Bisa membuat Tali Pusar Melilit
Pernah dengar atau pernah dilarang mitos ini? Jadi mitos ini tidak boleh dilakukan oleh bumil karena bisa menyebabkan tali pusar melilit lehernya.
Padahal faktanya, gerakan ini sama sekali mempengaruhi posisi tali pusat bayi di dalam perut. Tali pusat dapat melilit bayi karena pergerakan bayi dalam kandungan. Sedangkan menurut penelitian medis dari American Pregnancy Association, sekitar 20-30% bayi lahir dengan tali pusat melilit lehernya, tetapi kebanyakan tidak disebabkan masalah serius.
Ibu hamil Tidak Boleh Mandi Malam
Ibu hamil jaman dulu tidak boleh mandi pada saat malam hari. Karena bisa menyebabkan masuk angin atau terkena rematik. Cukup masuk akal sebenarnya. Tapi faktanya bumil yang mandi pada malam hari tidak membahayakan janin dan ibunya. Asalkan menggunakan air dengan suhu yang nyaman.
Secara medis juga telat meneliti bahwa mandi dengan air hangat pada waktu malam hari, justru bisa membantu ibu hamil lebih rileks dan tidur lebih nyenyak.
Bentuk Wajah Ibu Hamil Bisa Menunjukan Jenis Kelamin Bayi
Kelamin bayi bisa ditentukan lewat wajah seorang ibu. Jika ibu memiliki bentuk wajah bulat dan berjerawat itu tandanya bayinya perempuan. Apakah ini benar? Tentu tidak.
karena faktanya perubahan kulit selama kehamilan lebih dipengaruhi oleh perubahan hormon estrogen dan progesteron, bukan jenis kealmin bayi.American academy of Dermatology, juga berpendapat bahwa banyak ibu yang hamil lalu mengalami perubahan bentuk wajah dan kulit. Yang diakibatkan oleh peningkatan kadar hormon. Jadi tidak ada hubunganya pada jenis kelamin bayi.
Konsumsi Air Kelapa Bisa Membuat Bayi Lahir Dengan Kulit Putih
Mitos yang terakhir ini cukup dipercaya banyak orang Indonesia sampai saat ini. Iya kan? Faktanya warna kulit bayi ditentukan oleh faktor genetik. Bukan dari makanan atau minuman yang dikonsumsi selama bayi di dalam kandungan.
Menurut Journal of Perinatal Education, air kelapa memang baik untuk ibu dan janin. Sebab bisa membantu hidrasi. Selain itu juga mengandung elektrolit alami, tetapi tidak berpengaruh pada warna kulit bayi nanti.
Sampai sini, kita dapat menarik kesimpulan, bahwa masih banyak mitos - mitos yang beredar di lingkungan kita soal kehamilan. Dan kebanyakan, itu hanya mitos atau tidak benar, karena secara medis sudah dibuktikan kebenaranya.
Tetapi kita juga tidak boleh meremehkan mitos tersebut, lebih baik menghargai mitos tersebut. Jika cocok, lakukan, kalau gak cocok, ya cukup tahu saja, gak usah jadi beban pikiran.
Oleh karena itu, penting bagi setiap pasangan untuk mendapatkan informasi dari sumber yang terpercaya dan berdasarkan penelitian medis. Jika ada masalah, segera konsultasikan ke dokter untuk memastikan kebenarannya. Semoga artikel ini bisa membantu kamu dalam menjalani fase kehamilan.
No comments:
Post a Comment