Tantangan dan trik dalam pernikahan setiap keluarga di umur 23 tahun memang berbeda - beda yaa. Tak heran jika banyak keluarga muda yang mengalami stres, bercerai, hingga ingin mengakhiri hidupnya, hanya karena emosi sesaat. Sungguh miris sebenarnya jika permasalahan dalam suatu rumah tangga harus di akhiri dengan penyelesaian masalah yang buruk. Padahal, setiap tantangan - tantangan dalam pernikahan selalu ada jalan keluar loh. Tak ada masalah yang tidak memiliki jalan keluar.
Namun terkadang pernikahan di usia 23 tahun yang tergolong masih muda sangatlah minim pengalaman hidup. Masih perlu banyak mendapatkan pengalaman hidup, seperti mengelola keuangan rumah, membersihkan rumah, melayani istri, melayani suami, mengelola waktu dan mengelola pekerjaan.
Dengan pengalaman, manusia dapat hidup lebih baik, tak ingin mengulang kesalahan yang sama dan mampu keluar dari masalah dengan solusi terbaik. Itulah yang diharapakan ketika menghadapai beberapa tantangan dalam pernikahan. Sehingga kelak keluarga yang kamu bangun dengan pasangan dari umur 23 tahun akan bertumbuh menjadi lebih baik. Maka dari itu, artikel ini bertujuan untuk memotivasi para anak muda di zaman sekarang yang rata -rata anak muda saat ini memiliki rasa takut untuk menikah dengan berbagai alasan. Bahkan lebih memilih berhubungan dengan sesama jenis dan menjomblo seumur hidup.
Angka Pernikahan Di Indonesia Tahun 2024
Di kutip dari halaman resmi Universitas Langgar (Unair) dan berdasarkan data yang diambil dari Badan Pusat Statistik tahun 2024. Angka pernikahan di Indonesia dari tahun ke tahun telah mengalami penurunan. Apakah kamu juga merasakan fenomena ini? Para orang tua pasti sekarang merasakan ini, sebab berbeda jauh dengan pernikahan pada zamannya dulu.
Daerah yang mengalami penurunan pernikahan yaitu DKI Jakarta, dengan mengalami penurunan hingga 4.000. Untuk wilayah Jawa Barat, pernikahannya mengalami penurunan sebanyak 29.000. Lalu untuk wilayah Jawa Tengah, dengan angka penurunan 21.000 dan Jawa Timur 13.000
Keterangan data dari BPS juga menjelaskan, bahwa jumlah pernikahan di Indonesia pada tahun 2023 sebanyak 1.577.255 jiwa. Apabila dibandingkan dengan tahun 2022, angka tersebut mengalami penurunan sebanyak 128.000 jiwa. Padahal angka pernikahan Indonesia dalam satu tahun terakhir turun sebanyak 28,63 %
Keuntungan Pernikahan Pada Usia 23 Tahun
Pasti kamu saat ini beranggapan bahwa keuntungan pernikahan di usia 23 tahun tidak sebanding dengan kerugian pernikahan di usia 23 tahun, banyak ruginya intinya. Iya kan..?? Oleh sebab itu, saya ingin membagikan keuntungan yang sudah saya rasakan ketika menikah di umur 23 tahun dan mengubah pendapat - pendapat buruk yang sudah beredar di sirkel anak muda sekarang. Keuntungan ini juga saya ambil dari pengamatan keluarga saya yang semuanya menikah di umur 23 tahun.
1. Memiliki Kesempatan Untuk Membangun Masa Depan Bersama
Apa benar, kerja sendiri, bersih - bersih rumah sendiri, liburan sendiri, membangun rumah sendiri dan naik kendaraan sendiri itu enak dan nyaman? Dilihat aja gak nyaman kayaknya. Untuk orang normal, jelas tidak nyaman. Membangun jalan aja, perlu ada yang namanya gotong royong, apalagi membangun masa depan, pasti membutuhkan pendamping hidup yang bisa memberikan semangat dan mendorong hidup menjadi lebih baik. Lalu siapakah dia? Ya, dia adalah seorang perempuan atau laki - laki yang saat ini kamu sayang dan sedang kamu perjuangkan untuk membangun masa depan bersama.
Bayangkan, jika kamu memiliki cita - cita menikah di usia 27 tahun, dengan cita -cita harus memiliki aset berupa rumah. Dibutuhkan anggaran untuk pembangun rumah serta segala isinya sebesar 250 jt. Lalu saat ini kamu masih berusia 22 tahun dan belum memiliki pasangan. Berarti target uang 250 jt harus terkumpul selama kamu kerja 5 tahun pas di umur 27 tahun lalu menikah.
Tentu bukan perkara mudah menabung hingga jumlah 250jt selama 5 tahun, apalagi digempur dengan gaya anak muda zaman sekarang, pasti berat lah ya. Di tengah - tengah proses menabung, pasti ada - ada aja godaan untuk mengeluarkan uang lebih. Seperti untuk nongkrong, liburan karena stres pekerjaan, membantu ekonomi orang tua dan pengeluaran yang tak terduga lainnya.
Jika kejadianya seperti ini, kira - kira apakah kamu bisa berhasil mendapatkan uang 250 jt dalam waktu 5 tahun? Saya yakin akan molor 5 tahun, apalagi jika kamu punya cicilan motor dan masih memiliki satu pekerjaan saja.
Berdasarkan pengalaman kakak perempuan saya, membangun masa depan bersama pasangan hidup itu jauh lebih indah bro. Proses membangun masa depan berdua, dapat menciptakan rasa saling memahami soal sifat. Watak buruk masing - masing akan kelihatan selama proses ini. Dengan begitu, pasangan akan sama - sama paham, tidak ada yang perlu di permasalahan soal sifat buru. Kita hanya perlu saling melengkapi untuk kehidupan bersama yang lebih baik. Tak perlu saling menyalahkan, karena itu hanyalah sebuah kekurangan.
2. Mengasah Kemampuan Untuk Berkembang Sebagai Pasangan
Ada sebagian pasangan yang setelah menikah mengalami kesulitan dalam mengasah kemampuan untuk berkembang, ada juga mudah. Kasus ini menurut saya dipengaruhi satu faktor, yaitu faktor tempat tinggal setelah menikah.
Tempat tinggal setelah menikah yang bagus untuk mengasah kemampuan adalah hidup berpisah dari kedua orang tua (contohnya mengontrak atau ngekos, kalau belum punya rumah sendiri). Dengan begitu setiap pasangan bebas melakukan apa pun tanpa takut dihalangi oleh kedua orang tua. Karena pada umumnya, jika setelah menikah tapi kamu masih tinggal bersama orang tua, yang ada hanyalah cekcok antara menantu dan mertua. Jadi fokus mu sudah beda lagi, bukan lagi soal pengembangan diri, tapi malah soal mendamaikan mantu dan mertua. Coba pikirkan dulu, mungkin pengalaman saya ini ada benarnya.
3. Tentang Kematangan Emosional Dan Mental
Tantangan dan trik dalam pernikahan usia 23 tahun yang ketiga yaitu memiliki keuntungan tentang kematangan emosional dan mental. Mengolah emosi dan mental lebih awal, jika kamu menikah di umur 23 tahun. Emosi dan mental akan muncul karena perbedaan pendapat, sifat asli mulai muncul satu persatu, masalah keuangan, masalah keluarga yang tiba - tiba muncul itu pasti ada dalam setiap keluarga.
Entah kamu mau menikah di umur 23, 27, 30 dan seterusnya, masalah ini pasti ada coy. Dengan menghadapi lebih awal, kamu akan lebih unggul dalam mengelola kematangan emosi dan mental dari pada teman - teman sebaya mu yang belum menikah. Cobadeh, lihat perubahan teman mu yang sudah menikah lebih dulu dari pada kamu. Pasti saat ini ada beberapa perubahan dari segi emosi dan mental. Saya sudah pastikan itu.
4. Terhindar Dari Pergaulan Seks Bebas
Agama mana sih yang membolehkan seks bebas? Saya yakin gak ada lah ya. Kalau ada bisa share di kolom komentar. Di umur 17 sampai 25 tahun, menurut saya di umur ini seseorang sering merasakan gelisah ingin merasakan seks. Hingga munculah rasa penasaran, lalu mereka akan mencari lewat media sosial, artikel dan video seks. Hasilnya mengarah ke pergaulan seks bebas yang bisa dilakukan dengan hanya saling mengucapkan cinta dengan pacar, bisa dilakukan di hotel, tempat - tempat sepi dan open BO. Maka menikah di usia 23 tahun adalah salah satu cara untuk menurunkan jumlah seks bebas yang bisa mengakibatkan hamil di luar nikah, KDRT dan kasus rumah tangga lainnya.
5. Bahagia Di Usia Tua
Kenapa kok bisa bahagia di usia tua sih? Sebab banyak keluarga yang belum bisa bahagia hingga hari tua. Terlambat menikah salah satu faktornya. Salah satu contoh yang bisa membuat hari tua belum bahagia adalah masih memiliki tanggungan untuk menyekolahkan anak.
Terlambat dalam menikah terlambat juga mempunyai anak. Merencanakan program hamil di usia 23 tahun, pasti di umur kurang lebih 50 tahun, tugas orang tua dalam membiayai pendidikan anak dan lain sebagainya, pasti sudah selesai. Tinggal meninkmati hidup bersama anak dan cucu.
6. Bisa Merencanakan Promil Dengan Baik
Salah satu rezeki setelah pernikahan yang sangat disukai dan ditunggu banyak pasangan suami istri adalah anak. Ya walaupun ada yang setelah menikah langsung dikaruniai anak, ada juga yang harus menunggu setelah beberapa tahun pernikahan.
Dengan merencankan program hamil, setiap pasangan dapat belajar mengenai semua hal yang berhubungan dengan kandungan dan setelah melahirkan. Jadi bisa merawat anak dengan sehat, cerdas dengan perilaku yang baik sampai dewasa.
No comments:
Post a Comment